Tekno, Jambi seru – Indonesia merupakan suatu negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas sebesar 1.905.000 km persegi.
Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Benua Asia dan Australia serta dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Pasifik.
Pada tahun 2021, pemerintah bahkan telah mencatat lebih dari 17.504 pulau yang tersebar di sepanjang penjuru negeri ini. Sebanyak 16.056 pulau telah dibakukan namanya dan sekitar 6.000 pulau tidak memiliki penghuni.
Namun, tahukah Anda bagaimana kepulauan ini dapat terbentuk hingga sedemikian rupa? Mari simak ulasannya di bawah ini.
Terbentuknya kepulauan di Indonesia ternyata telah melalui perjalanan yang sangat panjang. Diyakini bahwa tenaga endogen dan eksogen berperan penting dalam fenomena ini.
Tenaga endogen adalah proses pembentukan alam yang berasal dari aktivitas dinamis di dalam bumi, yakni dari gempa bumi (tektonisme) dan letusan gunung berapi (vulkanisme). Aktivitas ini dapat menyebabkan adanya deformasi kerak bumi yang berakibat pada perubahan susunan daratan sehingga beberapa pulau di Indonesia terpisah antara satu dengan yang lain.
Sementara tenaga eksogen adalah proses pembentukan alam yang berasal dari luar permukaan bumi, meliputi iklim, hujan, angin, sinar matahari, dan terbukanya lubang batuan sehingga menyebabkan pelapukan atau mengalami proses geomorfologi.
Pada masa paleozoikum, kondisi geografis kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti Indonesia saat ini. Pada masa yang berlangsung sekitar 340 juta tahun lalu, negeri kita masih merupakan bagian dari hamparan samudra yang amat luas, yakni terletak di Superbenua Rodinia.
Masa Mesozoikum
Dikutip dari laman – jaringan pikiran-rakyat.com (partner Jambiseru.com), dari artikel berjudul “Sejarah dan Muasal Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Ada Pengaruh Endogen-Eksogen” pada masa berikutnya, masa mesozoikum yang terjadi sekitar 65 juta tahun lalu, pergerakan tektonis menjadi sangat dinamis hingga menggerakkan tiga lempeng terbesar di dunia saat itu, yakni lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik, menjadi terpecah belah. Fenomena inilah yang akhirnya membentuk kepulauan Indonesia.
Beberapa wilayah Indonesia pun menjadi titik temu antarketiga lempeng tersebut. Lempeng-lempeng ini umumnya bergerak dengan kecepatan sekitar 7 hingga 9 cm setiap tahunnya. Artinya, jika dihitung dari 65 juta tahun yang lalu, daratan-daratan tersebut telah bergerak sekitar 4.000 hingga 6.000 km. Pergerakan tektonis ini memiliki peran terbesar terhadap terbentuknya kepulauan Indonesia hingga detik ini.
Diketahui, Benua Eurasia menghasilkan sejumlah pecahan pulau. Beberapa di antaranya bergerak ke arah selatan dan membentuk pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta sejumlah pulau di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kepulauan Banda.
Sementara pecahan benua Australia bergerak ke arah utara dan menghasilkan sejumlah pulau timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian Maluku tenggara.
Zaman Pleistosen
Pada zaman es atau glasier (pleistosen) yang berlangsung sekitar 3 hingga 10 juta tahun lalu, bagian barat Indonesia pernah menyatu dengan benua asli yang kini disebut dengan Paparan Sunda. (rdo)